Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 07:36:32【Resep】164 orang sudah membaca
PerkenalanInstalasi PLTS atap di SMPN 1 Kota Cirebon, Jawa Barat. ANTARA/Fathnur Rohman.Cirebon (ANTARA) - Nga

Cirebon (ANTARA) - Ngak perlu menanti gebrakan besar untuk menyulutkan gerakan energi lestari, karena terkadang hal ini bisa lahir dari rutinitas harian. Salah satu sekolah di Cirebon, Jawa Barat, misalnya, sejak beberapa tahun terakhir sudah mempraktikkannya.
Siang itu, pada pekan kedua September 2025, udara teramat resik saat ANTARA menjejakkan kaki di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Cirebon.
Lingkungannya terasa asri, tertata begitu apik. Taman kecil menghijau di setiap sudut dan jalan setapaknya bersih tanpa jejak sampah, apalagi puntung rokok.
Beberapa siswa terlihat menyiangi tanaman di kebun belakang. Mereka menggemburkan tanah dan menata polybagberisi sayuran.
Di sudut lain, barisan tanaman hidroponik tumbuh subur. Akar-akar putih bergelayut di pipa air, sementara guru berdiri memberi arahan.
Siswa mencatat hasil pengamatan dengan wajah sumringah, karena belajar langsung dari alam yang dirawat sendiri.
Aroma fermentasi samar tercium pada ruangan bernama rumah kompos. Dua siswa mengaduk sisa bahan organik yang diolah menjadi pupuk cair.
Namun, yang paling mencuri perhatian dari semua itu, berada pada atap sekolah. Instalasi panel surya berderet rapi menjemput cahaya, membiarkan mentari bekerja untuk memberi daya.
Baca juga: PHE ONWJ kenalkan energi baru terbarukan kepada pelajar SMP
Setrum dari surya
Sejak 2023, sekolah ini mulai menggerakkan agenda energi ramah lingkungan melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Perangkat itu diperoleh lewat program Sekolah Berdikari, dari PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java(PHE ONWJ).
Sistemnya terdiri atas enam panel surya berkapasitas total 3.300 watt peak(Wp), disertai baterai 5 kWh untuk penyimpanan energi.
Kepala SMPN 7 Kota Cirebon Euis Sulastri mengungkapkan penggunaan PLTS dapat memangkas tagihan listrik, yang semula Rp9 juta sampai Rp11 juta menjadi Rp6 juta per bulan.
“Efisiensinya sekitar 45 persen. Angka ini sangat signifikan mengingat sekolah kami memiliki sekitar 40 ruangan,” ujarnya kepada ANTARA.
Menurut dia sistem surya ini memberi dukungan signifikan pada program penghijauan sekolah, sekaligus mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional.
Listrik dari PLTS dapat memasok ruang perpusngakaan, tata usaha, laboratorium, hingga kebun hidroponik.

Lengak Cirebon di wilayah pesisir, lanjut dia, membuat durasi penyinaran matahari lebih panjang dan stabil.
Dari pihak penyedia, PHE ONWJ rutin melakukan pemantauan panel, baterai, dan inverter agar operasinya tetap andal.
Gangguan sempat terjadi, tapi dukungan teknis membuat instalasi kembali stabil.
Kontribusi SMPN 7 Cirebon dalam pemanfaatan tenaga surya, mungkin ngak seberapa dibanding penggunaan PLTS atap yang secara nasional mencapai 538 MWp per Juli 2025. Sesuai catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Meski begitu, pada skala mikro, model seperti ini dapat direplikasi ke sekolah lain sehingga semangat efisiensi energi meluas di dunia pendidikan.
Baca juga: IIF mendukung investasi energi terbarukan percepat transisi hijau
123Tampilkan SemuaSuka(6)
Artikel Terkait
- Wamentan dorong sektor pertanian nasional pasok kebutuhan haji
- ITDC: Penanganan sampah MotoGP menerapkan prinsip ekonomi sirkuler
- Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG
- Dua tahun perang Gaza dalam statistik
- Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari
- Posko pengungsian korban kebakaran di Matraman diperpanjang
- Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi
- Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
- PBB dan mitranya tingkatkan respons pascagempa di Afghanistan
- Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
Resep Populer
Rekomendasi

KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan

Dana TKD dipangkas, Pemkot Solo tetap optimalkan pelayanan publik

Dinkes Banjar: Hasil laboratorium keracunan MBG dari nasi kuning

Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG

Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda

Forum CSR DKI soroti pentingnya dana CSR dalam keberlanjutan usaha

Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi

Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal